beli tiket ke surga dg melayani du'afa! -> Malaikat tidak akan salah catet ! rekening donasimu SYARIAH MANDIRI Norek.7093181527 atau BJB SYARIAH Norek. 5070206008431 a.n. Yayasan Antassalam atau hub. 082311733707, kami sampaikan titipan sedekah dengan amanah!

Peduli ingin dipuji lebih baik tidak sama sekali, yang penting niat belajar ikhlas !

Bantuan laptop utk MDA Athoriyah kd lisung pandeglang
Bantuan laptop utk mda Athoriyah kadu lisung pandeglang --> Gerakan Sedekah Gotong Royong Yay. Antassalam via Muhammad Ridho PapapZafar semoga manfaat !

Atas izin Allah SWT,  Alhamdulilah kerjasama antara Antassalam dengan NiceSmartComputer Pandeglang, Menghasilkan Sebuah Laptop utuk membantu  KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) MDA Athoriyah Kadulisung. Kami berharap dengan adanya bantuan tersebut kualitas Khususnya MDA Athoriyah Kadulisung bisa lebih semangat lagi untuk membimbing para santrinya. Semangat buat MDA Athoriyah semoga bermanfaat....

Peduli ingin dipuji lebih baik tidak sama sekali, yang penting niat belajar ikhlas !

Bantuan laptop utk MDA Athoriyah kd lisung pandeglang
Bantuan laptop utk mda Athoriyah kadu lisung pandeglang --> Gerakan Sedekah Gotong Royong Yay. Antassalam via Muhammad Ridho PapapZafar semoga manfaat !

Atas izin Allah SWT,  Alhamdulilah kerjasama antara Antassalam dengan NiceSmartComputer Pandeglang, Menghasilkan Sebuah Laptop utuk membantu  KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) MDA Athoriyah Kadulisung. Kami berharap dengan adanya bantuan tersebut kualitas Khususnya MDA Athoriyah Kadulisung bisa lebih semangat lagi untuk membimbing para santrinya. Semangat buat MDA Athoriyah semoga bermanfaat....

YAYASAN ANTASSALAM mensupport Gerakan Sosial #SEDEKAH ROMBONGAN

#Sedekah Rombongan, adalah sebuah Gerakan Sosial yang fokus untuk melayani Du'afa Sakit, semua kurir terus bekerja siang malam, untuk menyampaikan titipan langit tanpa sedikitpun mendapat honor hanya mengharapkan Ridho ALlah SWT. Alhamdulillah #Sedekah Rombongan telah banyak membantu
para du'afa sakit di wilayah dimana Yayasan Antassalam berdomisili. segenap Pengurus Yayasan Antassalam  sangat mendukung dan akan trus mensuport apa yang dilakukan #Sedekah Rombongan, bentuk support terhadap Gerakan Sosial #Sedekah Rombongan adalah dengan ikut serta menjadi Kurir untuk wilayah Kabupaten Pandeglang. di bawah ini adalah salah satu posting yang telah dilakukan #Sedekah Rombongan di Kab. Pandeglang.    

WAHYUDIN BIN ABDULLAH (47, HYPERTENSI). Alamat : Kp. Kadu Merak RT.7/1 Kel. Kadu Merak, Kec. Karang Tanjung, Kab. Pandeglang, Prop. Banten. Sejak tahun 2012, Pak Wahyudin mengalami lumpuh sebelah. Hal tersebut karena adanya gangguan syaraf akibat penyakit Hypertensi yang dideritanya. Ia jarang memeriksakan penyakitnya ke dokter karena tidak memiliki biaya, ia hanya mampu berobat ke pengobatan tradisional itupun jarang sekali dilakukan. Ia sudah memiliki BPJS namun sudah setahun lebih tidak dibayarkan, karena jangankan untuk membayar iuran BPJS tiap bulannya, untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari saja sangat sulit. Pak Wahyudin sudah tidak lagi bisa bekerja sebagai supir karena penyakitnya. Selama ini kebutuhan keluarga dipenuhi dari penghasilan istrinya, Neneng Kusumawati (45) yang berjualan kue dan sayuran keliling. Keempat anak Pak Wahyudin belum bisa membantu perekonomian keluarga, anak pertamanya sudah lulus sekolah namun belum bekerja sedangkan anaknya yang lain masih bersekolah. Penghasilan Bu Neneng hanya cukup untuk makan sehari-hari sehingga harus menunggak biaya sekolah anak-anaknya. Pak Wahyudin ingin sekali berobat, terlebih lagi kondisinya semakin menurun dan tidak ada perubahan. #Sedekahrombongan memberikan bantuan untuk membayar tunggakan BPJS dan operasional ke rumah sakit.
Jumlah Bantuan : Rp.500.000,-
Tanggal : 29 Desember 2015
Kurir : @wirawiry @nurmanmlana @yadi_uy @ririn_restu




RAHMAT BIN RAPEI (38, PARU, KELENJAR & KELAINAN JANTUNG) adalah seorang Buruh Jahit di Kp. Jerenong Desa Babakan Lor Kec. Jiput Kab. Pandeglang Provinsi Banten mengalami penurunan kesehatan sejak 3 tahun yang lalu sekitar pertengahan Tahun 2013. Penyakit diawali dengan adanya  benjolan kecil pada pundaknya, awalnya benjolan tersebut dia anggap benjolan biasa, tetapi sejak saat itu dia sering mengalami sakit-sakitan, aktivitasnyapun sebagai buruh jahit pakaian dikampungya terganggu, karena Rahmat mempunyai 2 tanggungan yaitu istri dan 1 anaknya, dia sangat ingin sekali sembuhpengobatanpun setiap saat dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jiput.
Sekitar awal 2015 penyakitnya bertambah parah, benjolan dilehernya pun semakin besar dan bertambah satu benjolan lagi berada di bawah ketiak. Selain itu dia terserang batuk-batuk yang terus menerus, dia tidak bisa tidur terlentang, karena dengan tidur terlentang dia mengalami batuk terus menerus, tidur harus dengan posisi duduk. Karena kondisi semakin memburuk Rahmat pun berobat jalan ke RSUD Pandeglang dengan mengandalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), tetapi sampai saat ini perkembangan kesehatannya tidak ada perubahan. Hasil pemeriksaan dari Dokter RSUD Berkah Pandeglang, bahwa sdr. Rahmat harus berobat ke Rumah Sakit Cipto Makunkusumo (RSCM). Karena keinginan sembuh yang begitu kuat demi kelangsungan hidup rumah tangganya Rahmat pun bertekad melakukan pengobatan ke RSCM Jakarta dengan mengandalkan KIS dan bekal berupa uang seadanya.
Tepatnya tanggal 10 Januari 2016 Alhamdulillah Relawan Antassalam yang sekaligus Kurir Gerakan Sosial #SedekahRombongan dipertemukan dengan Rahmat.  keluarganya datang meminta bantuan untuk proses pengobatan ke RSCM yang memang dia dan keluarganya tidak begitu memahami tentang prosedur pengobatan di RSCM, terpikrikan juga perjalanan menuju RSCM Jakarta dan tempat tingggal sementara yang sama sekali tidak ada sanak saudara.
Tanggal 14 Januari Bantuanpun diberikan oleh #SedekahRombongan sebesar Rp. 500.000,- untuk biaya operasional berobat di RSCM. Dan pada saat itu juga sdr. Rahmat langsung diantarkan ke Jakarta menuju Rumah Singgah Sedekah Rombongan (RSSR) Jakarta oleh RELAWAN ANTASSALAM PEDULI / kurir #SRpandeglang #SedekahRombongan. Team RSSR Jakarta pun dengan sigapnya menyambut dan melayani pasien dengan ramah dan membantu prosedur proses pengobatan di RSCM. 
info ini juga diterima oleh Ketua Yayasan Antassalam beliaupun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada #SedekahRombongan telah membantu warga Pandeglang dalam menampung dan membantu proses pengobatan di RSCM.
TERIMA KASIH #SR 

BERBAGI SEBAGAI PENYEIMBANG HIDUP

ditulis oleh : Yadi Goreng
seorang team #RAJS--> Relawan Antar Jemput Sedekah 

Gotong Royong adalah ciri Bangsa  Indonesia, tetapi jiwa gotong royong dirasakan mulai pudar, apalagi di kota-kota besar, dimana setiap individu sudah mengarah kepada pola hidup masing-masing,  hal ini disebabkan banyak faktor.

salah satu faktornya adalah karena kesibukan setiap individu dalam aktivitas sehari-hari, sehingga tidak sempat untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya, ini terjadi pada kota-kota besar.

oleh karena itu kami disini hadir untuk menjembatani antara orang yang sibuk dengan aktivitas pekerjaannya dengan para anak  yatim prasejahtera dan juga para du'afa. kami yakin setiap individu mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi, apabila jiwa ini tidak kita unggah kembali maka akan tenggelam dengan sendirinya.

yang menjadikan alasan penulis mengangkat judul "BERBAGI SEBAGAI PENYEIMBANG HIDUP" adalah :
1. bahwa harta atau rezeki yang kita miliki/terima  disitu ada hak golongan/orang2 tertentu  (golongan penerima sedekah bisa dibaca dalam kitab Fiqih Islam)
2. Zakat adalah pembersih harta.. sedangkan Sedekah adalah pemberkah harta, jadi harta belum bersih dan tidak akan berkah jika tidak melakukan zakat, infaq, shodaqoh (selanjutnya disebut BERBAGI). pembaca bisa membayangkan apabila harta yang kita miliki tidak bersih dan juga tidak berkah,  maka apa yang terjadi pada kehidupan kita, efeknya mungkin saja akan menjadi masalah pada diri pemiliknya, misal : Sakit, pencurian, mendapat masalah hukum, usaha sering terkena kerugian besar ketimbang keuntungan, dapat satu hilang seribu, dsb.
3. bahwa BERBAGI dapat menambah rezeki (sebagai sebab musabab)
4. bahwa BERBAGI dapat menyembuhkan sakit (sebagai sebab musabab)
5. bahwa BERBAGI dapat mengabulkan keinginan (sebagai sebab musabab)
6. bahwa BERBAGI dapat terhindar dari bencana (sebagai sebab musabab)
7. bahwa BERBAGI dapat menyelesaikan maslalah ((sebagai sebab musabab)
8. bahwa BERBAGI dapat menyelamatkan kita dari sisksa api neraka (sebagai sebab musabab)
9. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

maka dengan alasan inilah bahwa penulis berasumsi BERBAGI SEBAGAI PENYEIMBANG HIDUP.

tulisan ini tidak dikonsep terlebih dahulu  jika tulisan ini salah dan atau tidak sesuai dengan hukum islam, penulis siap menerima kritik dan sarannya dari para Alim Ulama, para Cendikiwan atau siapapun ..... akhirnya kebenaran hanya milik Allah Yang Maha Benar...


SEDEKAH ADALAH SOLUSI


Malaikat tidak akan salah catet  !
Rekening Donasimu :

SYARIAH MANDIRI
No. Rek : 7093181527

BJB SYARIAH
No.Rek : 5070206008431

atas nama :
YAYASAN ANTASSALAM



Suatu saat ada seseorang sedang berjalan di sebuah padang yang luas tak berair, tiba-tiba dia mendengar suara dari awan (mendung), "Siramilah kebun si fulan!" maka awan itu menepi (menuju ke tempat yang ditunjukkan) lalu mengguyurkan airnya di tanah bebatuan hitam. Ternyata ada saluran air dari saluran-saluran itu yang telah penuh dengan air. Maka ia menelusuri (mengikuti) air itu. Ternyata ada seorang laki-laki yang berada di kebunnya sedang mengarahkan air dengan cangkulnya. Kemudian dia bertanya, Wahai hamba Allah, siapakah nama anda? Dia menjawab, "Fulan".
Sebuah nama yang didengar dari awan tadi. Kemudian orang itu balik bertanya, "Mengapa anda menenyakan namaku?" Dia menjawab, "Saya mendengar suara dari awan yang ini adalah airnya, mengatakan 'Siramilah kebun si fulan!' yaitu nama anda. Maka apakah yang telah andakerjakan dalam kebun ini?". Dia menjawab, Karena anda telah mengatakan hal ini maka akan saya ceritakanbahwa saya memperhitungkan (membagi) apa yang dihasilkan oleh kebun ini; sepertiganya saya sedekahkan; sepertiganya lagi saya makan bersama keluarga dan sepertiganya lagi saya kembalikan lagi ke kebun (ditanam kembali). (Hadits Riwayat Muslim, dari Abu Hurairah).

Hadits di atas adalah salah satu contoh kisah nyata dari salah satu keutamaan bersodaqah (bersedekah), yaitu Allah (S.W.T.) tidak akan mengurangi rezeki yang kita sedekahkan, dan bahkan Allah (S.W.T.) akan mengganti dan melipat gandakannya.

Sedekah tidak mengurangi Rezeki

Allah (S.W.T.) berfirman dalam surat Saba bahwa Allah (S.W.T.) akan mengganti sedekah yang kita keluarkan:
"Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (Q.S. Saba 34:39)

Secara logika, mungkin kita akan berfikir bahwa harta yang kita keluarkan untuk sedekah berarti pengurangan harta yang ada di tangan kita. Tetapi pa kenyataannya Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda bahwa harta seseorang tidak akan berkurang karena disedekahkan:
"Ada tiga perkara yang saya bersumpah atasnya dan saya memberitahukan kepadamu semua akan suatu Hadits, maka peliharalah itu: Tidaklah harta seseorang itu akan menjadi berkurang sebab disedekahkan, tidaklah seseorang hamba dianiaya dengan suatu penganiayaan dan ia bersabar dalam menderitanya, melainkan Allah menambahkan kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan," (H.R. Tirmidzi, dari Abu Kabsyah, yaitu Umar bin Sa'ad al-Anmari r.a.)

Sedekah membuka pintu rezeki

Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah." (HR. Al-Baihaqi)

Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah Tabaraka wata’ala berfirman: "Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (H.R. Muslim)

Dalam hadits lain yang dinarasikan oleh Abu Hurairah (r.a.), Nabi (S.A.W.) pernah bersabda: "Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, sala satunya berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq. Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata: "Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya)." (H.R. Bukhari - Muslim)

Ada satu kisah pada zaman Nabi (S.A.W.) yang mana seseorang yang banyak hutang berdiam di masjid di saat orang-orang bekerja. Ketika ditanya oleh Nabi (S.A.W.), orang tersebut menjawab bahwa ia sedang banyak hutang. Yang menarik adalah Nabi (S.A.W.) mengajarkan beliau sebuah doa,  yang mana doa tersebut tidak menyebut sama sekali "Bukakanlah pintu rezeki" atau "Perbanyaklah rezeki saya sehingga bisa membayar hutang". Tetapi doa yang diajarkan oleh Nabi (S.A.W.) adalah meminta perlindungan dari rasa malas dan bakhil (pelit). Hadits-hadits di atas menjelaskan tentang doa ini, bahwa ke-tidak-pelitan seseorang untuk bersedekah membuka pintu rezeki orang tersebut.

Doa tersebut adalah: "Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan, daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil (pelit), daripada kesempitan hutang dan penindasan orang."

Sedekah melipat gandakan rezeki

Bukan saja sedekah membuka pintu rezeki seseorang, tetapi bahkan bersedekah juga melipat-gandakan rezeki yang ada pada kita.

Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda: "Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu senilai satu buah kurma yang diperolehnya dari hasil kerja yang baik, bukan haram, dan Allah itu tidak akan menerima kecuali yang baik. Maka sesungguhnya Allah akan menerima sedekah orang itu dengan tangan kanannya, sebagai kiasan kekuasaanNya, kemudian memperkembangkan pahala sedekah tersebut untuk orang yang melakukannya, sebagaimana seseorang dari engkau semua memperkembangkan anak kudanya sehingga menjadi seperti gunung - yakni memenuhi lembah gunung karena banyaknya." (Muttafaq 'alaih, dari Abu Hurairah r.a.)

Janji Allah (S.W.T.) dalam Al-Qur'an bahwa Allah akan melipat-gandakan sedekah kita menjadi 700 kali lipat:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah 2:261)

Sedekah Menjaga Warisan

Rasulullah (S.A.W.) bersabda "Tidaklah seorang yang bersedekah dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya." (H.R. Ahmad)

Di dalam Surat Al-Kahfi ada kisah tentang perjalanan Nabi Musa (A.S.) dengan Khidir. Di dalam kisah tersebut Khidir memperbaiki diding rumah dari dua anak yatim, dan menjelaskan bahwa di bawah dinding tersebut ada harta warisan dari orang tua mereka yang soleh. Khidir memperbaiki dinding tersebut agar harta warisan tersebut tetap pada tempatnya sampai sang anak menjadi dewasa. Demikianlah salah satu contoh bagaimana Allah (S.W.T.) melindungi warisan seseorang.

Sedekah adalah Naungan kita di hari kiamat

Rasulullah (S.A.W.) bersabda "Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya." (HR. Ahmad)

Dalam hadist lain, Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda tentang tujuh orang yang diberi naungan oleh Allah (S.W.T.) pada hari yang mana tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Salah satu orang yang diberi naungan pada hari itu adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanan, tetapi tangan kirinya tidak mengetahuinya.

Sedekah Menjauhkan diri kita dari api neraka

Rasulullah (S.A.W.) bersabda: "Jauhkan

Allah (S.W.T.) juga berfirman bahwa salah satu ciri dari orang yang bertaqwa yang akan masuk surga adalah orang yang bersedekah diwaktu lapang maupun sempit.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (Q.S. Ali Imran 3:133-134).

Sedekah Mengurangi kesakitan kita di sakaratul maut

Dalam buku Fiqh-Us-Sunnah karangan Sayyid Sabiq, disebutkan Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda: "Sedekah meredakan kemarahan Allah dan menangkal (mengurangi) kepedihan saat maut (Sakratulmaut)."

Rasulullah (S.A.W.) juga pernah bersabda, "Sedekah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut), dan melauinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois. (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal 97)

Sedekah Mengobati orang sakit

Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana." (H.R. Ath-Thabrani)

Sedekah untuk janda dan orang miskin diibaratkan seperti orang yang berpuasa terus menerus

Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka." (H.R. Bukhari)

Quality adalah lebih baik dari Quantity

Bersedekah satu dolar bisa jadi lebih baik dari pada bersedekah seratus-ribu dollar. Jika seseorang hanya memiliki dua dollar kemudian disedekahkannya satu dollar maka sedekah tersebut adalah lebih baik dari pada sedekah dari seseorang Billioner tetapi hanya mensedekahkan seratus ribu dollar.

Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda, "Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham". Para sahabat bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi (S.A.W.) menjawab, "Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersedekah dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disedekahkannya. (HR. An-Nasaa'i)

Di bulan Ramadhan yang mulia ini marilah kita perbanyak sedekah kita, berapapun jumlahnya. Jangan sampai kita menunggu kaya raya atau hidup berlebih untuk bersedekah karena hal tersebut adalah bisikan syetan belaka. Terlebih lagi, jangan sampai kita menunggu sampai ruh kita berada di tenggorakan, karena pada saat itu harta kita sudah dipastikan bukan milik kita lagi tetapi sudah menjadi milik ahli waris.

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah (S.A.W.), "Sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Nabi (S.A.W.) menjawab, "Saat kamu bersedekah hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga ruhmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)


http://keajaiban-shodaqoh.blogspot.co.id/p/blog-page_9012.html



luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com